KUA Kecamatan Kediri Pastikan Bimbingan Manasik Untuk Jemaah Lansia Maksimal

Kepala kemenag Lombok barat bersama Kepala KUA Kediri H. Safri, S.Sos., M.H.I.saat memberikan sambutan di acara manasik Kecamatan Kediri

SAVANANEWS - Calon Jemaah Haji (CJH) Lanjut Usia (Lansia) seringkali memiliki keterbatasan fisik, kesehatan, dan daya ingat. Bimbingan manasik yang intensif dan disesuaikan dengan kondisi mereka akan membantu mereka memahami dan melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan benar dan lebih percaya diri.

Menimbang persoalan tersebut, Perhatian terhadap pengetahuan tentang tata cara melaksanakan ibadah haji bagi CJH lansia menjadi prioritas utama dilakukan oleh panitia penyelenggara ibadah haji tingkat kecamatan di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok barat.

Seperti yang terlihat di kegiatan Manasik yang di Gelar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok barat sejak beberapa hari terakhir ini.

Kepala KUA Kediri H. Safri, S.Sos., M.H.I. memastikan calon jemaah haji lansia mendapatkan bimbingan manasik secara maksimal. Selain memberikan materi yang tepat sasaran, pihaknya juga mendorong para pembimbing agar membangun komunikasi yang tepat kepada para jamaah lansia.

"Kami caranya mengarahkan kepada mereka siapa ketua regu dan ketua rombongannya, jadi mereka sendiri yang akan memilih yang kemudian nanti komunikasi yang terbangun bisa tepat sasaran, dan mengena dengan bahasa yang digunakan," terangnya.

Ditambahkan Safri, pihaknya juga mengarahkan pendamping baik dari unsur petugas maupun keluarga para jemaah lansia untuk lebih optimal dalam melakukan bimbingan. 

"Memang tetap kita arahkan karena memang ada yang perlu pendampingan dari unsur keluarga dan sebagainya, termasuk pendampingan dari para petugas, dan insyaallah tahun ini saya juga ikut sebagai pembimbing," ujarnya.

Tidak hanya itu, demi mengoptimalkan pemahaman yang baik tentang tata cara ibadah haji, Panitia Kecamatan juga menyiapkan pemateri yang sudah tersertifikasi dan memiliki pengalaman di tanah suci. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kesalahan atau kebingungan selama pelaksanaan ibadah haji.

"Pemateri yang memberikan bimbingan ke jamaah ini semuanya tersertifikasi dan pengalaman yang mumpuni, beliau beliau ini dari kalangan ulama, tuan guru yang pengelamannya sudah luar biasa sekali," tutupnya. (Red)