Savananews - Pernyataan itu disampaikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat memberikan sambutan pada Safari Ramadhan Shalat Subuh berjamaah di Masjid Baiturrahman, Dusun Gegelang-Bantek, Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Sabtu pagi, (8/5).
Pernyataan bupati itu disampaikan menanggapi permintaan support dan motivasi anak-anak di Dusun Gegelang Bantek yang banyak berhenti sekolah sampai dengan SMP-SMA.
“Kami di sini sekitar 300 KK (kepala keluarga), ekonomi menengah ke bawah, 99 persen bekerja sebagai penendak (pengumpul/penjual) buah-buahan, anak-anak sekolah sampai SMP-SMA, kemudian jadi penendak, kami mohon motivasi ke depan bisa lebih maju lagi (pendidikannya),” harap H. Ahmad Zaenal, takmir Masjid Baiturrahman kepada bupati.
Ditanggapi bupati, ekonomi tidak boleh menjadi alasan anak tidak sekolah. “Menuntut ilmu itu kewajiban dari Allah SWT, mungkin tidak Allah mewajibkan kemudian kita tidak mampu?,” tanya bupati yang dijawab sendiri tidak mungkin Allah SWT mewajibkan sesuatu yang kita tidak sanggup.
Bupati lalu menceritakan salah satu stafnya yang meskipun memiliki kemampuan ekonomi pas-pasan, dari latar belakang keluarga yang tidak mampu, tetapi mampu kuliah hingga ke Australia.
“Secara ekonomi pasti ndak mampu, kalau bukan karena tekad,” ujar bupati memotivasi. Pada poin inilah kemudian bupati mengingatkan pesan orangtua dahulu bahwa ada rizki tersendiri bagi anak yang sekolah.
“Kanak sekolah no ye bedowe rizki mesak-mesak,” ujar bupati penuh yakin dengan kata-kata tersebut.
Bupati lalu mencontohkan dirinya yang ibunya buta huruf tapi mampu membesarkan 6 orang anaknya hingga semuanya bisa kuliah padahal secara ekonomi pas-pasan.
“Bisa ditanyakan di Sandik (daerah asal bupati, red), apakah saya, orang tua saya termasuk orang tua kaya atau tidak?,” ujar bupati.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan akan kalah oleh keinginan besar anak untuk sekolah dan keinginan orangtua menyekolahkan anak-anaknya.
“Masak kalah dengan bambu. Bambu itu kurus. Tidak ada bambu gemuk. Tapi anak bambu (rebung) gemuk-gemuk. Kenapa? Karena bambu itu rela kurus demi anaknya yang bernama rebong,” bupati memberikan analogi bagaimana bambu (orangtua) berkorban untuk rebung (anaknya).
“Kita harus rela makan lauk tempe-garam asalkan anak-anak kita sekolah,” tegas bupati.
Hal lain disampaikan bupati terbaginya Tim Safari Ramadhan Shalat Subuh berjamaah menjadi tiga yaitu Tim Bupati, Tim Wakil Bupati, dan Tim Sekretaris Daerah. Bupati mengaku merasakan kenikmatan bisa ikut Shalat Subuh berjamaah di tengah-tengah masyarakat.
“Perasaan tiang (saya) nikmat sekali rasanya, sehingga semoga bisa tetap kita lakukan walaupun Bulan Suci Ramadhan selesai,” ucapnya.
Alasan lain dipilihmya waktu Subuh, terang bupati, adalah agar masyarakat tidak repot dibandingkan bila dilakukan siang atau malam hari. “Ini juga menjadi motivasi bagi kami karena kami tidak mau membuat masyarakat repot,” jelasnya, repot yang dimaksud dalam menyiapkan hidangan dan sebagainya.
Pada kesempatan itu, bupati juga akan memberikan perhatian bagi para istri penendak buah agar ada yang bisa dikerjakan dari rumah ke depannya, caranya dengan memberikan pancing bukan ikannya.
Demikian juga dengan permintaan air bersih warga melalui H. Ahmad Zaenal, bupati mengusulkan desa membuat PDAM Desa sebagaimana yang ada di Desa Montong Are, Kediri, dan Pemerintah Kab. Lombok Barat akan membantu yang tidak bisa dilakukan oleh desa terkait PDAM Desa ini.
“Kita harus saling peduli antar tetangga, tidak boleh ada tetangga yang lapar sementara yang sebelahnya kenyang,” pesan bupati lainnya.
H. Ahmad Zaenal mewakili warga Gegelang Bantek merasa bersyukur dengan kepemimpinan H. Fauzan Khalid dan Hj. Sumiatun.
“Yang kita rasakan di Kabupaten Lombok Barat ini tidak ada jarak masyarakat dengan pemerintah. Ini yang membuat hati kami terharu Pak Bupati. Selama Pak Bupati menjabat sudah beberapa kali menjenguk kami di sini,” ujar H. Ahmad Zaenal.
Dia lalu menyebut satu persatu kebaikan bupati di antaranya perbaikan jalan 650 meter yang sudah sejak zaman orde baru diusulkan baru terkabul di masa bupati, juga pentalutan-pentalutan, kubur dusun 20 are, pembuatan jembatan, dan pendirian PAUD.
“Terima kasih banyak Bapak Bupati,” ujar H. A. Zaenal bersyukur.
Pada kesempatan itu diberikan hibah untuk finishing Masjid Baiturrahman Gegelang Bantek dan Masjid Nurul Jihad, Dusun Rumbuk, Desa Batu Mekar, Kec. Lingsar masing-masing Rp 25 juta.
Hadir mendampingi bupati Asisten Daerah (ASDA) II Rusditah, ASDA III H. Ilham, Kabag Kesra H. Maksum,S.Pd, M.Pd. , Camat Lingsar Marzuqi, Kepala Desa Gegelang H. Husnu Muktar, Unsur TNI dan Polri, serta undangan dan jamaah Masjid Baiturrahman. (M.Y)
0 Comments