Fast Boat Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi, Seluruh ABK Berhasil Diselamatkan
MATARAM - Sebuah fast boat berbahan fiber dengan nama Kaia Eksplorer POB 6 orang rute Padang bay Bali - Labuan Bajo GT 20 panjang 16 meter warna putih tenggelam di perairan Selat Lombok, Rabu (9/12).
"Kami mendapatkan laporan dari VTS Benoa sekitar pukul 12.40 WITA bahwa pada pukul 11.30 WITA ada sebuah speedboat tenggelam di perairan Selat Lombok bagian utara, dekat dengan Gili Trawangan," kata Nanang Sigit PH Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram.
Nanang menyebutkan data keenam korban yang merupakan ABK tersebut atas nama Made Sulastra (kapten kapal), Komang Budiastha (KKM), Nyoman Sumiarna (Oilman), Sunu (JM), Ferry (Oner) dan Riski (Teknisi).
Usai menerima laporan, Basarnas Mataram menerjunkan personilnya untuk melakukan evakuasi menggunakan kapal Rescue Boat 220 Mataram bersama unsur terkait. Namun, evakuasi tidak berjalan dengan lancar mengingat saat itu kondisi cuaca cukup ekstrim.
"Kami mencoba melakukan intercept ke kapal yang telah terlebih dahulu mengevakuasi semua korban yaitu kapal MV. Moning yang mendekat ke perairan sebelah barat pantai senggigi. Namun usaha kami tidak bisa dilakukan mengingat cuaca pada saat itu kurang bersahabat yaitu gelombang laut yang tinggi, sehingga kami kembali ke pelabuhan Lembar untuk berdiskusi dengan pihak terkait. Kapal foyu 18 juga sempat berusaha membantu dalam proses intercept namun tidak berhasil merapat ke kapal MV. Moning akibat cuaca yg ekstrim," paparnya.
Jam sembilan malam tim SAR gabungan kembali bergerak memberikan pertolongan mengingat saat itu cuaca mendukung dan kapal MV. Moning diarahkan untuk mendekati pelabuhan Lembar.
"Akhirnya seluruh korban berhasil dipindahkan ke kapal Rescue Boat 220 Mataram dalam kondisi selamat pada pukul 21.55 WITA dan selanjutnya dibawa ke pelabuhan Lembar untuk pemeriksaan kesehatan dan diserahkan ke pihak agen kapal," kata Nanang saat berada di atas kapal Rescue Boat 220 Mataram usai melaksanakan operasi SAR (Pencarian dan Pertolongan).
Berdasarkan keterangan dari kapten kapal naas tersebut, fast boatnya dihantam gelombang tinggi sebanyak empat kali. Hantaman yang terakhir mengakibatkan kapalnya tenggelam, karena air yang masuk lebih banyak dibanding air yang dikeluarkan melalui pompa air.
"Saya maunya berlindung ke Gili Trawangan setelah dihantam gelombang tiga kali, namun kapal keburu dihantam gelombang kembali dengan tinggi sekitar 1,5 meter, akhirnya kapal miring ke kanan dan tenggelam di utara Gili Trawangan," ungkapnya saat tiba di Pelabuhan Lembar.
Ia menambahkan gelombang laut mulai tinggi sekitar pukul 10.25 WITA dan 11.30 kapal tenggelam saat melakukan perjalanan ke Gili Trawangan untuk berlindung dari cuaca yang kurang bagus. Beruntung kapal MV. Moning berbendera Panama yang kebetulan melintas di lokasi kejadian terlebih dahulu melakukan evakuasi terhadap semua korban. (Di)
0 Comments