Mataram - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Ruslani mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di NTB. Menurutnya, meski di tengah pandemi Covid-19, kuartal kedua pertumbuhan di NTB masih positif, padahal trend nasional masih negatif. Hal ini dikatakan Roslan karena bentuk kebijakan pemerintah dan sinergi yang solid. Koordinasi dan komunikasi di masa pandemi antara pemerintah dan pengusaha serta strategi ekonomi juga berjalan sangat baik.
"Gubernur Zul sangat mengenal dunia usaha. Sinergi yang solid membuahkan strategi yang terarah dan terukur" puji Ketua umum Kadin, saat menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB periode 2020 - 2025 di Hotel Golden Palace, Mataram, Sabtu (21/11).
Menurut Rosan, meski sektor utama pariwisata terdampak sangat buruk, NTB mampu memaksimalkan potensi lain yang dimiliki seperti sektor perkebunan, pertanian, dan peternakan. Apalagi dengan sentuhan industrialisasi yang kini tengah di ikhtiarkan Pemerintah Provinsi NTB, semakin menguatkan NTB di tengah jurang resesi.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan bahwa kemajuan ekonomi NTB tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, namun juga ada pada para pengusaha lokal. Tugas Pemerintah daerah bekerja baik untuk memastikan iklim berusaha yang kondusif, agar pengusaha dapat tumbuh dan berkembang.
"Penentu kemajuan ekonomi bukan pemerintah tapi sektor swasta. Tapi kita membutuhkan pengusaha yang berani mengambil resiko mengembangkan industri bukan cuma rebutan rente ekonomi dari proyek pemerintah bersama oknum pemerintah", ujar Gubernur saat melantik Dewan Pengurus Kadin.
Lanjut Gubernur, Pemerintah menyadari bahwa program strategis Industrialisasi baru dapat terlihat dalam masa sepuluh tahun kedepan. Pemerintah membangun Science, Technology, and Industrial Park (STIP) Banyumulek dan pelabuhan Poto Tano agar fasilitas yang baik itu menggairahkan pengusaha. Di hulu, kampus - kampus menyediakan sarjana teknik dalam merancang mesin mesin industri. Yang artinya, pengusaha diminta berkontribusi dalam mengembangkan industri di banyak sektor dan tidak hanya mengejar profit.
"Untuk itu pengusaha juga harus merubah mental dan mindset agar ekonomi daerah berkembang karena masih banyak industri pengolahan yang belum digarap", tambah Doktor ekonomi industri tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin NTB, Taufan Rahmadi dalam kesempatan itu mengusulkan terkait pemulihan pariwisata NTB. Taufan sapaan akrabnya, meminta agar Kadin Pusat melakukan strategi 'travel corridor' antara Indonesia dengan negara negara lain dalam rangka promosi kunjungan pariwisata.
Begitupula dengan program unggulan pemerintah, yaitu 99 desa wisata agar Kadin NTB sebagai stakeholder dapat mengambil peran dengan melakukan pendampingan langsung kepada Kelompok Sadar Wisata (Porkdarwis) agar seluruh potensi yang dimiliki desa wisata terkelola dengan baik.
Taufan yang juga merupakan founder 'Temannya Wisatawan' ini mengusulkan pula agar gelaran MotoGP yang direncanakan dilaksanakan tahun depan dapat terus didorong percepatan pembangunannya.
"MotoGP itu krusial sebagai kick off bergeraknya pariwisata Indonesia dan NTB. Harus didorong oleh banyak pihak termasuk Kadin Pusat." tutup Taufan. (*)
0 Comments