Giri Menang, 8 April 2020 – Kondisi masyarakat yang dianggap belum sepenuhnya menyadari bahaya penyebaran virus Corona, membuat Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama jajaran menggunakan berbagai metode untuk sosialisasi. Fauzan Khalid bahkan tidak tanggung-tanggung.
Orang Nomor Satu di Lombok Barat ini sampai harus mendatangi banyak masjid di wilayahnya untuk mengumumkan kondisi terkini dan memberikan himbauan agar protokuler pencegahan dapat efektif disosialisasikan dan didengar langsung oleh masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Fauzan, Selasa menjelang tengah malam (malam Rabu, 7/4/2020) ketika mendatangi tiga masjid jami’ di tiga kecamatan, yaitu Masjid Hidayatul Mukhtar Desa Kuripan Induk Kecamatan Kuripan, Masjid Nuruddin Desa Sembung Kecamatan Narmada, dan Masjid At-Taqwa Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar.
“Kami sengaja turun saat seluruh masjid sedang sepi dan beberapa wilayah kecamatan ini sudah bersiap-siap untuk menjalani jam malam. Saya menghimbau langsung biar masyarakat mengerti keseriusan kita mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini,” terang Bupati Lombok Barat itu saat dihubungi usai menyampaikan himbauannya di Masjid At-Taqwa Karang Bayan Lingsar, Selasa (7/4/2020).
Dalam tiga tempat di malam itu, Fauzan hanya meminta dibukakan pintu masjid, dihidupkan pengeras suara, dan langsung menyampaikan himbauannya. Dalam himbauannya itu, Fauzan meminta agar masyarakat berdiam di rumah dan tidak keluar rumah kecuali terpaksa.
Kalaupun harus keluar rumah, Fauzan mengingatkan agar masyarakat melengkapi diri dengan alat pelindung diri berupa maske, menghindari kerumanan orang, dan tetap memperhitungkan jarak atau physical distancing dan menghindari kontak fisik langsung dengan orang lain. Selain itu, Fauzan pun mengingatkan agar masyarakat tidak sering mengusap wajah dan memperbanyak mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan memperaktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Secara khusus, selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat, Fauzan meminta masyarakat untuk tidak mendatangi fasilitas kesehatan Puskesmas kecuali dalam keadaan sakit dan terpaksa, dan mengingatkan siapapun yang telah melakukan perjalanan ke daerah zona merah (yang telah terpapar virus) agar bisa mengisolasi diri atau kepada perangkat desa diminta untuk memaksa proses isolasi mandiri dalam 14 hari.
“Bahkan kalau masih ada yang “pagah atau bengel” (berkeras hati tidak mau, red), libatkan teman-teman Babinkamtibmas dan Babinmaspol TNI/Polri agar mereka menjalani isolasi secara mandiri, tidak berinteraksi dulu dengan orang lain selama 14 hari itu. Jika ada gejala, laporkan segera ke tenaga medis kita,” pinta Fauzan.
Sedangkan untuk siapapun yang Pasien Dalam Perawatan (PDP), kepada masyarakat Fauzan meminta agar mempercayakan perawatannya kepada Rumah Sakit dan tidak dilayani lagi, bahkan oleh keluarganya.
“Kalaupun terpaksa, pisahkan tempat tidurnya dan semua peralatan makan minum dan perlengkapan mandi atau pakaiannya yang sehari-hari,” pinta Fauzan.
Dalam perjalanannya di tiga masjid tersebut, Fauzan hanya menyayangkan peristiwa yang membuat dirinya tidak bisa mempertahankan physical distancing. iminta berfoto bersama oleh masyarakat sekitar masjid. Rupanya mendengar suara Bupati Lombok Barat dari pengeras suara masjid, beberapa anggota masyarakat yang mendengar langsung mendatangi masjid tersebut dan ketika akan pulang meminta berpose bersama.
“Saya tidak enak menolak. Tapi ke depan masyarakat harus memahami. Jangankan untuk berdekatan untuk berfoto yang hanya beberapa detik, bahkan tradisi bersalaman (jabat tangan, red) pun sudah mulai kita tinggalkan untuk sementara waktu,” terang Fauzan.
Di Lombok Barat sendiri, sampai hari ini pihak Pusat Data dan Informasi Dinas Kesehatan merilis sudah 5 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkonsentrasi di Kecamatan Lingsar (3 orang) dan Kecamatan Labuapi (2 orang). Selain itu, terdapat 515 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di mana 311 orang di antaranya telah selesai dalam pemanatauan, dan 1.436 orang yang telah melakukan perjalanan atau diketahui kontak dengan ODP namun tidak memiliki gejala terjangkit virus Corona.
Melihat perkembangan yang cenderung mengkhawatirkan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi saat ditemui di ruang kerjanya juga menegaskan agar masyarakat bisa tetap waspada.
“Ikuti saja anjuran pemerintah. Kita saja setiap malam melakukan inspeksi terhadap pemberlakuan jam malam oleh semua kecamatan. Belum lagi kelililng setiap malam ke masjid-masjid bersama Bupati untuk menghimbau langsung lewat masjid dahn mushalla,” kata Baehaqi. (*)
Orang Nomor Satu di Lombok Barat ini sampai harus mendatangi banyak masjid di wilayahnya untuk mengumumkan kondisi terkini dan memberikan himbauan agar protokuler pencegahan dapat efektif disosialisasikan dan didengar langsung oleh masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Fauzan, Selasa menjelang tengah malam (malam Rabu, 7/4/2020) ketika mendatangi tiga masjid jami’ di tiga kecamatan, yaitu Masjid Hidayatul Mukhtar Desa Kuripan Induk Kecamatan Kuripan, Masjid Nuruddin Desa Sembung Kecamatan Narmada, dan Masjid At-Taqwa Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar.
“Kami sengaja turun saat seluruh masjid sedang sepi dan beberapa wilayah kecamatan ini sudah bersiap-siap untuk menjalani jam malam. Saya menghimbau langsung biar masyarakat mengerti keseriusan kita mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini,” terang Bupati Lombok Barat itu saat dihubungi usai menyampaikan himbauannya di Masjid At-Taqwa Karang Bayan Lingsar, Selasa (7/4/2020).
Dalam tiga tempat di malam itu, Fauzan hanya meminta dibukakan pintu masjid, dihidupkan pengeras suara, dan langsung menyampaikan himbauannya. Dalam himbauannya itu, Fauzan meminta agar masyarakat berdiam di rumah dan tidak keluar rumah kecuali terpaksa.
Kalaupun harus keluar rumah, Fauzan mengingatkan agar masyarakat melengkapi diri dengan alat pelindung diri berupa maske, menghindari kerumanan orang, dan tetap memperhitungkan jarak atau physical distancing dan menghindari kontak fisik langsung dengan orang lain. Selain itu, Fauzan pun mengingatkan agar masyarakat tidak sering mengusap wajah dan memperbanyak mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan memperaktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Secara khusus, selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat, Fauzan meminta masyarakat untuk tidak mendatangi fasilitas kesehatan Puskesmas kecuali dalam keadaan sakit dan terpaksa, dan mengingatkan siapapun yang telah melakukan perjalanan ke daerah zona merah (yang telah terpapar virus) agar bisa mengisolasi diri atau kepada perangkat desa diminta untuk memaksa proses isolasi mandiri dalam 14 hari.
“Bahkan kalau masih ada yang “pagah atau bengel” (berkeras hati tidak mau, red), libatkan teman-teman Babinkamtibmas dan Babinmaspol TNI/Polri agar mereka menjalani isolasi secara mandiri, tidak berinteraksi dulu dengan orang lain selama 14 hari itu. Jika ada gejala, laporkan segera ke tenaga medis kita,” pinta Fauzan.
Sedangkan untuk siapapun yang Pasien Dalam Perawatan (PDP), kepada masyarakat Fauzan meminta agar mempercayakan perawatannya kepada Rumah Sakit dan tidak dilayani lagi, bahkan oleh keluarganya.
“Kalaupun terpaksa, pisahkan tempat tidurnya dan semua peralatan makan minum dan perlengkapan mandi atau pakaiannya yang sehari-hari,” pinta Fauzan.
Dalam perjalanannya di tiga masjid tersebut, Fauzan hanya menyayangkan peristiwa yang membuat dirinya tidak bisa mempertahankan physical distancing. iminta berfoto bersama oleh masyarakat sekitar masjid. Rupanya mendengar suara Bupati Lombok Barat dari pengeras suara masjid, beberapa anggota masyarakat yang mendengar langsung mendatangi masjid tersebut dan ketika akan pulang meminta berpose bersama.
“Saya tidak enak menolak. Tapi ke depan masyarakat harus memahami. Jangankan untuk berdekatan untuk berfoto yang hanya beberapa detik, bahkan tradisi bersalaman (jabat tangan, red) pun sudah mulai kita tinggalkan untuk sementara waktu,” terang Fauzan.
Di Lombok Barat sendiri, sampai hari ini pihak Pusat Data dan Informasi Dinas Kesehatan merilis sudah 5 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkonsentrasi di Kecamatan Lingsar (3 orang) dan Kecamatan Labuapi (2 orang). Selain itu, terdapat 515 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di mana 311 orang di antaranya telah selesai dalam pemanatauan, dan 1.436 orang yang telah melakukan perjalanan atau diketahui kontak dengan ODP namun tidak memiliki gejala terjangkit virus Corona.
Melihat perkembangan yang cenderung mengkhawatirkan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi saat ditemui di ruang kerjanya juga menegaskan agar masyarakat bisa tetap waspada.
“Ikuti saja anjuran pemerintah. Kita saja setiap malam melakukan inspeksi terhadap pemberlakuan jam malam oleh semua kecamatan. Belum lagi kelililng setiap malam ke masjid-masjid bersama Bupati untuk menghimbau langsung lewat masjid dahn mushalla,” kata Baehaqi. (*)
Social Header