MATARAM - Hari ini Laskar Sasak turun ke jalan Kota Mataram guna membagikan Sembako dan perlengkapan kesehatan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk turut membantu pemerintah menanggulangi wabah Korona di Lombok, Rabu (22/4).
Delapan orang anggota Laskar Sasak turun dalam giat bagi sembako gratis ini. Dalam paket sembako terdapat beras, minyak goreng, dan mi instan. Selain itu dibagikan juga masker dan hand sanitizer kepada warga sekitar. Terdapat 120 paket yang dibagikan, dan tersebar di beberapa titik.
Tempat-tempat yang disinggahi; Lingkungan Jempong, pasar Pagesangan, Batu Ringgit Utara, sampai ke simpang Sriwijaya dekat gedung Golkar NTB. Sesekali pembawa paket ini berhenti untuk memberikan sembako gratisnya kepada Kusir cidomo, Juru Parkir, juga orang sepuh. Tidak ketinggalan, bingkisan dibagikan juga kepada para ojek online sedang istirahat di beberapa perempatan yang dilalui.
Sasaran pemberian ini memang ditujukan untuk pekerja harian, pedagang dan masyarakat kurang mampu. Covid-19 membuat pendapatan para pekerja harian menurun. Laskar sasak mengaku resah melihat melemahnya perekonomian masyarakat sehingga turun langsung mengulurkan bantuan.
Setelah memberikan sembako, salah satu anggota memakaikan masker kepada penerima. Meski jumlah paket yang dibagikan terbatas, masyarakat penerima tampak antusias dengan gerakan ini. Seperti di Jempong, masyarakat mengucapkan terimakasih atas paket yang diberikan. Begitu pula di tempat-tempat lain yang disambangi.
Ketua Laskar Sasak, Lalu Taharudin menyayangkan jika semua pihak tidak dapat bekerjasama dalam wabah seperti sekarang. Padahal jika semua bekerjasama, pandemi ini akan cepat berlalu. Masyarakat dan pekerja harian yang dihimbau diam di rumah harusnya bisa dibantu. Jika kebutuhan mereka terpenuhi, himbauan diam di rumah akan terlaksana. Dengan begini pandemi semoga cepat berhenti.
" Kita ingatkan juga para elit politik, dan orang-orang mampu harusnya bisa turun membantu masyarakat kita yang membutuhkan," ungkapnya setelah giat berakhir.
Laskar Sasak sendiri sudah aktif membantu masyarakat beberapa tahun belakang. Saat banjir di Lombok Timur, dan musibah gempa lalu, laskar ini benar membuktikan dirinya sebagai pasukan yang siap siaga saat dibutuhkan.
Laskar Sasak berdiri pada 2015, dan legalitasnya didapat pada 2017. Kelompok ini hadir sebagai jawaban dari keresahan masyarakat tentang kesan dari Pulau Lombok. Miq Tahar sapaan akrab ketuanya bersama anggota ingin menjaga nama baik Pulau seribu masjid sebagai icon pariwisata di NTB. Melalui ini juga coba ditingkatkan SDM masyarakat Sasak melalui pemuda supaya lebih produktif dan mampu bersaing. (Yongki)
Delapan orang anggota Laskar Sasak turun dalam giat bagi sembako gratis ini. Dalam paket sembako terdapat beras, minyak goreng, dan mi instan. Selain itu dibagikan juga masker dan hand sanitizer kepada warga sekitar. Terdapat 120 paket yang dibagikan, dan tersebar di beberapa titik.
Tempat-tempat yang disinggahi; Lingkungan Jempong, pasar Pagesangan, Batu Ringgit Utara, sampai ke simpang Sriwijaya dekat gedung Golkar NTB. Sesekali pembawa paket ini berhenti untuk memberikan sembako gratisnya kepada Kusir cidomo, Juru Parkir, juga orang sepuh. Tidak ketinggalan, bingkisan dibagikan juga kepada para ojek online sedang istirahat di beberapa perempatan yang dilalui.
Sasaran pemberian ini memang ditujukan untuk pekerja harian, pedagang dan masyarakat kurang mampu. Covid-19 membuat pendapatan para pekerja harian menurun. Laskar sasak mengaku resah melihat melemahnya perekonomian masyarakat sehingga turun langsung mengulurkan bantuan.
Setelah memberikan sembako, salah satu anggota memakaikan masker kepada penerima. Meski jumlah paket yang dibagikan terbatas, masyarakat penerima tampak antusias dengan gerakan ini. Seperti di Jempong, masyarakat mengucapkan terimakasih atas paket yang diberikan. Begitu pula di tempat-tempat lain yang disambangi.
Ketua Laskar Sasak, Lalu Taharudin menyayangkan jika semua pihak tidak dapat bekerjasama dalam wabah seperti sekarang. Padahal jika semua bekerjasama, pandemi ini akan cepat berlalu. Masyarakat dan pekerja harian yang dihimbau diam di rumah harusnya bisa dibantu. Jika kebutuhan mereka terpenuhi, himbauan diam di rumah akan terlaksana. Dengan begini pandemi semoga cepat berhenti.
" Kita ingatkan juga para elit politik, dan orang-orang mampu harusnya bisa turun membantu masyarakat kita yang membutuhkan," ungkapnya setelah giat berakhir.
Laskar Sasak sendiri sudah aktif membantu masyarakat beberapa tahun belakang. Saat banjir di Lombok Timur, dan musibah gempa lalu, laskar ini benar membuktikan dirinya sebagai pasukan yang siap siaga saat dibutuhkan.
Laskar Sasak berdiri pada 2015, dan legalitasnya didapat pada 2017. Kelompok ini hadir sebagai jawaban dari keresahan masyarakat tentang kesan dari Pulau Lombok. Miq Tahar sapaan akrab ketuanya bersama anggota ingin menjaga nama baik Pulau seribu masjid sebagai icon pariwisata di NTB. Melalui ini juga coba ditingkatkan SDM masyarakat Sasak melalui pemuda supaya lebih produktif dan mampu bersaing. (Yongki)
Social Header