Mataram - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP), yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, meninggal dunia, Jumat (27/3) siang. Pasien berusia (55) warga jalan Gunung Pengsong, Lingkungan Gapuk, Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram.
Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, mengatakan bahwa almarhum pernah di Jakarta pada 10 sampai 16 Maret. Kemudian pada 24 Maret, almarhum masuk ke RSUD Kota Mataram, dengan keluhan seperti pasien Covid-19.
Selain itu, penanganan almarhum sesuai dengan standar Covid-19. Ini karena, lebih pada kewaspadaan untuk melindungi masyarakat umum.
“Kita belum tahu apakah almarhum positif atau negatif, karena hasil swab-nya belum keluar. Swab alrmarhum dikirim laboratorium kesehatan di Jakarta pada 26 Maret kemarin,” kata Sitti Rohmi Djalilah, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/3).
Dia menambahkan, tes swab itu dilakukan dengan pengambilan jaringan sel pada hidung atau tenggorokan. Dari hasil tes itu nanti keberadaan virus corona dalam tubuh dapat diketahui.
Karena itu, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang, dan percayakan kepada tenaga medis. Ini karena hasil swabnya nanti akan dibuka secara luas kepada masyarakat.
“Saat ini yang paling penting adalah, agar masyarakat memperhatikan imbauan yang sudah di keluarkan pemerintah pusat maupun daerah,” ujarnya. (*)
Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, mengatakan bahwa almarhum pernah di Jakarta pada 10 sampai 16 Maret. Kemudian pada 24 Maret, almarhum masuk ke RSUD Kota Mataram, dengan keluhan seperti pasien Covid-19.
Selain itu, penanganan almarhum sesuai dengan standar Covid-19. Ini karena, lebih pada kewaspadaan untuk melindungi masyarakat umum.
“Kita belum tahu apakah almarhum positif atau negatif, karena hasil swab-nya belum keluar. Swab alrmarhum dikirim laboratorium kesehatan di Jakarta pada 26 Maret kemarin,” kata Sitti Rohmi Djalilah, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/3).
Dia menambahkan, tes swab itu dilakukan dengan pengambilan jaringan sel pada hidung atau tenggorokan. Dari hasil tes itu nanti keberadaan virus corona dalam tubuh dapat diketahui.
Karena itu, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang, dan percayakan kepada tenaga medis. Ini karena hasil swabnya nanti akan dibuka secara luas kepada masyarakat.
“Saat ini yang paling penting adalah, agar masyarakat memperhatikan imbauan yang sudah di keluarkan pemerintah pusat maupun daerah,” ujarnya. (*)
Social Header