Lombok Barat - Dr H Baehaqi secara resmi dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggantikan Sekda lama, Ir HM. Taufiq, M.Sc yang memasuki masa pensiun. Pelantikan oleh Bupati Lobar, H Fauzan Khalid, M.Si ini berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Lobar, Kamis (26/12).
Dr Baehaqi sebelumnya adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lobar yang telah menjabat selama kurang lebih 8 tahun.
Pria murah senyum ini memiliki latar belakang pendidikan yang terbilang unik yaitu merintis secara lengkap dari level pendidikan terendah hingga tertinggi. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA), pria kelahiran Kediri 56 tahun silam ini melanjutkan pendidikannya di Diploma Satu (D1) Pertanian, Universitas Mataram (Unram).
Di universitas yang sama, Baehaqi selanjutnya mengambil Diploma Dua (D2) dengan Jurusan Pendidikam Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dengan jurusan dan kampus yang sama, Baehaqi berikutnya mengambil Diploma Tiga (D3). Namun, untuk studi Strata Satu (S1)-nya, pria berkaca mata ini memilih Universitas Nahdlatul Wathan(UNW) Mataram dengan jurusan Matematika murni. Alasan begitu bertahapnya pendidikan Baehaqi adalah karena alasan ekonomi keluarga yang tidak mampu membiayai pada jenjang sekaligus seperti langsung S1.
Baehaqi rupanya tidak puas dengan hanya berpendidikan S1, dia kemudian melanjutkan program magister atau Strata Dua (S2) bahkan hingga dua kali. Program magister pertama di bidang Ilmu Pendidikan ditempuh dan diraihnya dari Universitas Negeri Subaya (UNESA), sedang gelar magister kedua diraihnya dari Universitas Setia Budi, Surabaya mengambil bidang studi Managemen.
Kemudian, adalah umum bagi yang sudah memiliki gelar master atau magister untuk berhasrat menyelesaikan level studi tertinggi yaitu Strata Tiga (S3) atau Doktoral. Untuk memenuhi ‘hasrat’ tersebut, Baehaqi memilih Universitas 17 Agustus, Surabaya, hingga meraih Doktor di bidang Ekonomi Pembangunan.
Sebelum menjadi Kepala BAPPEDA, Dr Baehaqi pernah berkarir di dunia pendidikan dengan menjadi seorang guru. Pada level Pemerintah Daerah Lobar, selain menjadi Kepala BAPPEDA, Dr Baehaqi juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah dan Plt Kepala Dinas Pendidikan pada era Plt Bupati HM Izzul Islam.
Dengan latar belakang pendidikan Matematika, Dr Baehaqi menguasai Matematika Terapan. Menjadi Kepala BAPPEDA selama 8 tahun kiranya akan sangat mendukung dalam menjalankan jabatannya sebagai Sekda Lobar.
Salah satu yang sering disebutnya sebagai fokus pembangunan adalah dihidupkannya usaha-usaha kecil di masyarakat. Pria yang memiliki tiga orang putri yang semuanya menempuh pendidikan dan bekerja di bidang kesehatan ini menekankan agar toko-toko tertentu untuk mau menampung dan mendistribusikan produk-produk lokal hasil karya usaha-usaha kecil masyarakat.
“Perekonomian yang kuat adalah bagaimana mencetak yang kecil-kecil (UMKM) ini lebih banyak lagi, daripada mencetak satu yang besar. Kalau yang satu ini anjlok, maka akan anjlok semua, tapi kalau yang kecil-kecil itu anjlok sepuluh, akan tumbuh seribu,” ujar suami dari Hj Nurhikmah ini. (*)
Dr Baehaqi sebelumnya adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lobar yang telah menjabat selama kurang lebih 8 tahun.
Pria murah senyum ini memiliki latar belakang pendidikan yang terbilang unik yaitu merintis secara lengkap dari level pendidikan terendah hingga tertinggi. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA), pria kelahiran Kediri 56 tahun silam ini melanjutkan pendidikannya di Diploma Satu (D1) Pertanian, Universitas Mataram (Unram).
Di universitas yang sama, Baehaqi selanjutnya mengambil Diploma Dua (D2) dengan Jurusan Pendidikam Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dengan jurusan dan kampus yang sama, Baehaqi berikutnya mengambil Diploma Tiga (D3). Namun, untuk studi Strata Satu (S1)-nya, pria berkaca mata ini memilih Universitas Nahdlatul Wathan(UNW) Mataram dengan jurusan Matematika murni. Alasan begitu bertahapnya pendidikan Baehaqi adalah karena alasan ekonomi keluarga yang tidak mampu membiayai pada jenjang sekaligus seperti langsung S1.
Baehaqi rupanya tidak puas dengan hanya berpendidikan S1, dia kemudian melanjutkan program magister atau Strata Dua (S2) bahkan hingga dua kali. Program magister pertama di bidang Ilmu Pendidikan ditempuh dan diraihnya dari Universitas Negeri Subaya (UNESA), sedang gelar magister kedua diraihnya dari Universitas Setia Budi, Surabaya mengambil bidang studi Managemen.
Kemudian, adalah umum bagi yang sudah memiliki gelar master atau magister untuk berhasrat menyelesaikan level studi tertinggi yaitu Strata Tiga (S3) atau Doktoral. Untuk memenuhi ‘hasrat’ tersebut, Baehaqi memilih Universitas 17 Agustus, Surabaya, hingga meraih Doktor di bidang Ekonomi Pembangunan.
Sebelum menjadi Kepala BAPPEDA, Dr Baehaqi pernah berkarir di dunia pendidikan dengan menjadi seorang guru. Pada level Pemerintah Daerah Lobar, selain menjadi Kepala BAPPEDA, Dr Baehaqi juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah dan Plt Kepala Dinas Pendidikan pada era Plt Bupati HM Izzul Islam.
Dengan latar belakang pendidikan Matematika, Dr Baehaqi menguasai Matematika Terapan. Menjadi Kepala BAPPEDA selama 8 tahun kiranya akan sangat mendukung dalam menjalankan jabatannya sebagai Sekda Lobar.
Salah satu yang sering disebutnya sebagai fokus pembangunan adalah dihidupkannya usaha-usaha kecil di masyarakat. Pria yang memiliki tiga orang putri yang semuanya menempuh pendidikan dan bekerja di bidang kesehatan ini menekankan agar toko-toko tertentu untuk mau menampung dan mendistribusikan produk-produk lokal hasil karya usaha-usaha kecil masyarakat.
“Perekonomian yang kuat adalah bagaimana mencetak yang kecil-kecil (UMKM) ini lebih banyak lagi, daripada mencetak satu yang besar. Kalau yang satu ini anjlok, maka akan anjlok semua, tapi kalau yang kecil-kecil itu anjlok sepuluh, akan tumbuh seribu,” ujar suami dari Hj Nurhikmah ini. (*)
Social Header