(Savananews.com) Lombok Barat - Sejumlah tokoh agama di Lombok Barat bersepakat menolak seruan adanya gerakan people power berkaitan dengan memanasnya situasi politik pasca pemilu 2019.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah tokoh agama Lombok Barat seperti H. Gufron Hamdan Pimpinan Ponpes Al-Akhyar Nadhlatul Wathan Bagek Polak Labu Api, Pengurus Pondok Ta'filu Qur'an Yusuf Hadist Abu Sattar Kediri, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian dan persatuan umat, serta menolak ajakan people power yang dihembuskan pihak-pihak yang tak puas dengan proses Pemilu 2019.
Pimpinan Ponpes Al-Akhyar Nadhlatul Wathan Bagek Polak H. Gufron Hamdan, menghimbau demi demi terjaganya kondusifitas wilayah tetap aman dan kondusif, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Lombok Barat dan masyarakat indonesia umumnya untuk tidak ikut dalam gerakan people power.
"Masyarakat harus bersatu menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah usai pemilu. Siapa pun pemimpinnya yang terpilih, kita harus mendukung. Semoga dapat membawa bangsa ini lebih maju," ajaknya.
Dirinya pun mengapresiasi aparat keamanan dalam mengawal pelaksanaan pemilu 2019. "Kinerja TNI Polri dalam mem-"back up" dan melakukan seluruh tindakan yang dibutuhkan dalam rangka pengamanan pelaksanaan pemilu 2019 di Lombok Barat ini berjalan baik," ujarnya.
H. Gufron Hamdan menilai Kerja sama penyelenggara, TNI-Polri, unsur pemerintah, tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga proses pemilu tetap kondusif hingga selesai sangat diharapkan.
Oleh sebab itu, melalui memontum bulan ramadhan ini, Ia mengajak elemen masyarakat agar dapat melatih diri dan mengekang hawa nafsunya. " Di bulan puasa ini, mari kita jadikan sebagai pengendalian diri, mengekang hawa nafsu, untuk bisa bertindak kearah hal yang positif,"Pungkasnya mengakhiri.
Hal senada juga dikatakan oleh Pengurus Pondok Ta'filu Qur'an Yusuf Hadist Abu Sattar Kediri, menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Lombok Barat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, menolak keras tentang kegiatan people power yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta.
Oleh sebab itu, Ia mengajak masyarakat agar menunggu hasil resmi yang diumumkan oleh KPU. "Mari kita hormati keputusan yang diumumkan oleh KPU, Siapapun yang menang nanti, itu adalah presiden pilihan rakyat untuk menjadi presiden Indonesia,"Ujarnya. (*)
Social Header