Mereka yang
mengikuti pelatihan ini rata-rata sudah memiliki usaha yang sebagian besarnya
bergerak di bidang kuliner, fashion dan kerajinan atau craft.
Pelatihan ini
dimaksudkan meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM untuk memasarkan dan
melakukan pembayaran produk UMKM mereka melalui teknologi digital. Apalagi
pengguna aktif internet di Indonesia ini mencapai 60 persen dari jumlah
penduduk. Termasuk di NTB yang pengguna internetnya mencapai 80 persen.
Pada kegiatan yang
mengambil tema "Mempersiapkan dan Mempercepat Akselerasi Ekonomi dan
Keuangan Gigital" itu, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Dajalillah
menegaskan sudah saatnya UMKM NTB Go Digital. Sebab, dengan memanfaatkan
teknologi yang ada saat ini, UMKM akan lebih produktif. Sehingga, akan berpengaruh
pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.
"PR kita
adalah meningkatkan produktifitas," ungkap Wagub Ummi Rohmi itu.
NTB ini lanjut Ummi
Rohmi memiliki kekayaan yang luar biasa. Baik dari segi kerajinan, fashion,
kuliner, maupun UMKM lainnya. Sehingga,
harus dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan,
kekayaan di NTB ini tidak dimiliki daerah lain, yang setiap kabupaten memiliki
produk UMKM yang berbeda, layaknya NTB.
"Sebaik apapun
produk kita, sebaik apapun UMKM kita,
tidak akan berarti apa-apa kalau tidak memanfaatkan teknologi," jelasnya.
Dengan dunia yang
sudah berada di genggaman ini kata Wagub, maka harus dijadikan peluang untuk
melakukan hal-hal produktif.
"Tidak ada
artinya, produk kita indah kalau kita hanya ribut-ribut di dalam daerah kita
saja. Kita harus mamanfaatkan hp kita
untuk mempromosikan UMKM kita untuk skala nasional dan internasional,"
jelasnya.
Untuk itu, Wagub berharap seluruh pelaku UMKM itu
dapat melakukan perencanaan dengan baik guna meningkatkan produktifitas
UMKM.
Ketua Dekranasda
NTB, Hj. Niken Saptarini Widiyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Si, menjelaskan tidak semua UMKM mengikuti
perkembangan zaman. Sampai saat ini katanya, sekitar 36% UMKM di Indonesia
masih offline atau tidak menggunakan informasi digital. Bahkan, baru sekitar 8 % UMKM yang menggunakan
digital penuh, mulai dari memasarkan hingga pembayaran sudah memanfaatkan
digital.
"Itu
memerlukan waktu dan effort dan kerjasama semua. Banyak potensi yang bisa
dipasarkan melalui internet," Ungkap istri Gubernur NTB itu. (*)
Social Header